TUGAS PROYEK FISIKA
Mengukur Kecepatan Air Pada Lubang Kebocoran
Disusun Oleh :
1.
Chika
Enggar Puspita (07)
2.
Lambang
Aji Satoto (15)
3.
Lulu’
Choerun Nisa (16)
4.
S.
Efa Afifah (27)
5.
Sukma
Aji Baskara (29)
6.
Tuti
Alfiah (31)
Kelas : XI MIPA 4
SMA NEGERI 2 WONOSOBO
Tahun Ajaran 2015/2016
Jln.Banyumas.05 Telp.(0286)322614 Wonosobo-56301
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah. SWT atas rahmat dan ridha-Nya, makalah
yang berjudul “Mengukur Kecepatan Air Pada Lubang Kebocoran” dapat disusun.
Makalah ini menjelaskan
tentang bagaimana cara mengukur kecepatan air pada lubang kebocoran, berapa
waktu yang diperlukan dan jarak yang dicapai air. Makalah ini juga menjelaskan
hubungan antara percobaan ini dengan Penerapan Hukum Bernoulli yaitu Teorema
Toricelli.
Tujuan penulisan buku ini adalah agar para pembaca mengetahui
bagaimana cara mengukur kecepatan air pada lubang kebocoran, berapa waktu yang
diperlukan dan jarak yang dicapai air. Dengan adanya pengetahuan yang benar,
diharapkan para pembaca dapat menularkan ilmu mereka kepada orang lain.
Sadar akan kekurangan dan kelemahan penulis, baik dalam penyajian,
penulisan, dan kelemahan data yang disajikan. Penulis mohon saran dan kritikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca.
|
|
Wonosobo, 29 Februari 2016
Penulis
|
DAFTAR ISI
|
Kata
Pengantar
|
2
|
|
DAFTAR ISI
|
3
|
|
BAB.1.
PENDAHULUAN
|
4
|
|
1.1 Latar Belakang
|
4
|
|
1.2 Pembatasan Permasalahan
|
5
|
|
1.3 Rumusan Masalah
|
5
|
|
1.4 Tujuan Penulisan
|
5
|
|
BAB.2.
LANDASAN TEORI
|
6
|
|
2.1 Hukum Bernoulli
|
6
|
|
2.2 Penerapan Hukum Bernoulli
|
6
|
|
2.3 Teorema Torricelli
|
7
|
|
BAB.3.
METODOLOGI PERCOBAAN
|
8
|
|
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan
|
8
|
|
3.2 Alat dan Bahan
|
8
|
|
3.3 Cara Kerja
|
8
|
|
9
|
|
|
4.1 Data Pengamatan
|
9
|
|
4.2 Analisis Data
|
9
|
|
4.3 Pembahasan
|
10
|
|
BAB.5.
PENUTUP
|
12
|
|
5.1 Kesimpulan
|
12
|
|
5.2 Saran
|
12
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
13
|
BAB.1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Asas Bernoulli sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari yang biasanya diterapkan pada karburator mobil,
venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot serangga.
Asas Bernoulli juga dapat digunakan untuk melakukan kalkulasi kebocoran pada
tangki atau ember air yang seperti akan praktekkan menggunakan alat sederhana
(Teorema Toricelli).
|
Gambar 1.1
|
Gambar 1.1 menunjukkan sebuah ember
yang diisi air sampai kedalaman h1. Pada dinding ember terdapat lubang
kebocoran yang terletak pada ketinggian h2 yang diukur dari dasar ember.
Persamaan diatas disebut juga
sebagai Persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli sangat berguna untuk
penggambaran kualitatif berbagai jenis aliran fluida. Persamaan Bernoulli
diatas dikenal sebagai persamaan untuk aliran lunak, fluida inkompresibel, dan
nonfiskos.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat
untuk membahas tentang Penerapan Hukum Bernoulli ( Teorema Toricelli) pada
tangki (ember) berlubang. Dan mencari kecepatan fluida dan persamaan waktu yan
dibutuhkan fluida mencapai tanah.
1.1 Pembatasan
Permasalahan
Untuk menghemat materi dalam makalah ini, maka materi harus
dibatasi oleh permasalahan. Masalah yang dibahas adalah berapa kecepatan fluida
yang mengalir pada kebocoran ember air dan jarak jatuh yang bocor dari
kebocoran pada ember air.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Berapakah
kecepatan fluida yang mengalir pada kebocoran ember air?
2.
Bagaimanakah
persamaan waktu yang dibutuhkan saat air untuk mencapai tanah ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui kecepatan fluida yang
mengalir pada lubang ember.
2. Untuk mengetahui persamaan waktu yang
dibutuhkan saat air untuk mencapai tanha.
3. Untuk memenuhi nilai tugas proyek
fisika.
BAB.1.
LANDASAN TEORI
2.1 Hukum
Bernoulli
Hukum bernouli
adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh
aliran fluida. Hukum yang “ tekanan
fluida yang paling kecil adalah pada bagian fluida yang kelajuannya paling
besar dan tekanan fluida paling besar adalah pada bagian fluida yang
kelajuannya paling kecil”Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Keterangan :
p
= Tekanan air (Pa)
v = laju fluida (m/s)
g = Pecepatan gravitasi bumi ( m/s2)
h = Tinggi pipa (m)
p = massa jenis
fluida (kg/m3)
2.2 Penerapan
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli merupakan sebuah
konsep dasar dalam mekanika fluida yang disampaikan oleh seorang ahli
matematika yang dilahirkan di Goningen, Belanda sekitar tahun 1700 bernama
Daniel Bernoulli. Ia adalah anak seorang ahli matematika bernama Johann
Bernoulli, dua dari tiga orang turunan keluarga Bernoulli yang terkenal ahli
matematika. Hanya saja, Daniel Bernoulli memiliki minat yang sangat besar
mengembangkan aplikasi konsep matematika di bidang mekanika fluida sehingga
lahirlah Hukum Bernoulli.
Hukum Bernoulli menjelaskan tentang
konsep dasar aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada
suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat
cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada
aliran fluida tersebut.
Konsep dasar hukum Bernoulli berlaku
pada fluida aliran termampatkan (compressible flow), juga pada fluida dengan
aliran tak-termampatkan (incompressible-flow). Hukum Bernoulli sebetulnya dapat
dikatakan sebagai bentuk khusus dari konsep dalam mekanika fluida secara umum,
yang dikenal dalam persamaan Bernoulli.
Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa
pada suatu aliran fluida yang tertutup, banyaknya energi suatu fluida di suatu
titik sama dengan dengan banyaknya energi di titik lain.
Hukum Bernoulli dapat dianggap
sebagai konsep dasar yang menyatakan kekekalan energi, seperti yang telah
diungkapkan pada konsep dasar persamaan Bernoulli. Selanjutnya, lebih jauh kita
dapat menyatakan tentang kekekalan energi tersebut berkaitan dengan energi
kinetik dan energi potensial yang terdapat pada suatu aliran fluida. Dengan
demikian, penjumlahan energi kinetik dan energi potensial pada suatu aliran
fluida akan konstan di setiap titik. itulah konsep dasar hukum Bernoulli.
Adapun berkaitan dengan hukum
Bernoulli, suatu fluida dikatakan mempunyai peningkatan kecepatan, jika fluida
tersebut mengalir dari suatu bagian dengan tekanan tinggi menuju bagian lainnya
yang bertekanan rendah. Sedangkan suatu fluida dikatakan mempunyai penurunan
kecepatan, jika fluida tersebut mengalir dari suatu bagian bertekanan rendah,
menuju bagian lain bertekanan tinggi. itulsh hukum Bernoulli.
2.3 Teorema
Toricelli (Laju Efflux)
Penggunaan
persamaan Bernoulli adalah menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar
sebuah wadah.Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah)
dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah
jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan
wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran
terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1= P2).
Tampak
bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari permukaan wadah sama
dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan gerak jatuh
bebas). Ini dikenal dengan teorema torricceli.
BAB.1.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Tempat
Dan Waktu Percobaan
Tempat :
Kelas XI MIPA 4, SMA N 2 Wonosobo
Waktu :
Jum’at, 12 Februari 2016
3.2 Alat Dan
Bahan
1. Ember air
2. Solder
3. Penggaris
4. Selotip
5. Gunting
6. Stopwatch
3.3 Cara
Kerja
1. Buatlah lubang pada dinding ember dengan
diameter 0,5 cm pada ketinggian 20cm dati dasar botol. Tutup lubang tersebut
menggunakan selotip.
2. Isilah ember dengan air sampai penuh .
3. Siapkan stopwatch dan penggaris.
4. Bukalah selotip yang menutupi dinding
botol berlubang , kemudian catatlah waktu saat air menyentuh tanah dan ukurlah
jarak pancuran air.
5. Ulangi percobaan sehingga data yang anda
peroleh akurat.
BAB.1.
HASIL PENGAMATAN
|
No
|
Tinggi lubang kebocoran (h2)
|
h1
|
Ketinggian air dari
permukaan (h)
|
Waktu jatuhnya air menyentuh tanah (t)
|
Jarak pancaran air (x)
|
|
1.
|
19 cm
|
5 cm
|
13 cm
|
0,35
|
13 cm
|
|
2.
|
19 cm
|
10 cm
|
8 cm
|
0,30
|
15 cm
|
|
3.
|
19 cm
|
15 cm
|
3 cm
|
0,39
|
9 cm
|
4.1 Data
Pengamatan
4.2 Analisis
Data
1.
Kecepatan
fluida yang mengalir pada kebocoran ember air
a)
Diketahui :
h = 13 cm à 13 x 10-2m
g = 10 m/s2
Ditanya : V ?
Dijawab :
V =
V =
V= 
V=
m/s
b)
Diketahui :
h = 8 cm à 8 x 10-2m
g = 10 m/s2
Ditanya : V ?
Dijawab :
V =
V =
V= 
V= 4
m/s
c)
Diketahui :
h = 3 cm à 3 x 10-2m
g = 10 m/s2
Ditanya : V ?
Dijawab :
V =
V =
V= 
V=
m/s
2.
Persamaan
waktu yang dibutuhkan saat air untuk mencapai tanah
a)
Pada ketinggian 5 cm
dan ketinggian air dari permukaan 13 cm waktu yang dibutuhkan air untuk
mencapai jarak 13 cm adalah 00;35 detik.
b)
Pada ketinggian 10
cm dan ketinggian air dari permukaan 8 cm waktu yang dibutuhkan air untuk mencapai jarak 15 cm adalah 00;30
detik.
c)
Pada ketinggian 15
cm dan ketinggian air dari permukaan 3 cm waktu yang dibutuhkan air untuk
mencapai jarak 9 cm adalah 00;39 detik.
4.3 Pembahasan
Dari
percobaan yang dilakukan, telah diketahui bahwa hasil pengamatan sesuai dengan
landasan teori. Maka dari itu rumusan masalah dapat terjawabkan.
1.
Berapakah
kecepatan fluida yang mengalir pada kebocoran ember air?
a) V=
m/s
b) V= 4
m/s
c) V=
m/s
2.
Bagaimanakah
persamaan waktu yang dibutuhkan saat air untuk mencapai tanah ?
a)
t =
00,35 detik
b)
t =
00,30 detik
c)
t =
00,39 detik
Dalam percobaan
mungkin terdapat beberapa kesalahan yang menyebabkan hasil pengamatan dengan
landasan teori sedikit berbeda. Berikut faktor – faktor yang mungkin terjadi
pada selama percobaan :
1.
Tidak
tepat dalam mengukur jarak antara lubang satu dengan lubang lain.
2.
Tidak
tepat dalam membuat ukuran diameter lubang.
3.
Tidak
teliti saat mengukur jarak pancar.
4.
Tidak
tepat dalam menentukan waktu yang dibutuhkan air untuk mencapai tanah.
5.
Kesalahan
dalam menghitung kecepan fluida pada lubang kebocoran.
BAB.1.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam
percobaan yang telah dilakukan dapat kita tarik kesimpulan bahwa Hukum bernouli
adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh
aliran fluida. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang
konsep dasar aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada
suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat
cair atau gas tersebut. Sehingga dari percobaan ini dapat kita temukan
kecepatan fluida yang mengalir pada lubang kebocoran ember air dan persaam
waktu yang dibutuhkan fluida untuk mencapai tanah.
1.
Kecepatan
fluida yang mengalir pada kebocoran ember air
a) V=
m/s
b) V= 4
m/s
c) V=
m/s
2.
Persamaan
waktu yang dibutuhkan saat air untuk mencapai tanah
a)
t =
00,35 detik
b)
t =
00,30 detik
c)
t =
00,39 detik
5.2 Saran
Harapan bagi para pembaca, agar dapat mengetahui bahwa dalam kehidupan
sehari – hari pun terdapat penerapan hukum bernoulli dan teorema torricelli.
Saran apabila akan melakukan percobaan seperti diatas sebagai berikut.
W
Mengukur diameter lubang dengan
teliti
W
Mengukur jarak antara lubang dengan tanah
dan permukaan air dengan tepat
W
Mengukur jarak pancar air dengan
tepat
W
Menghitung waktu yang dibutuhkan
dengan tepat.
Berikut saran yang dapat kami sampaikan. Semoga
bermanfaat dan terimakasih bagi anda yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA


kalau diameter kebocoran berbeda apakah cara menghitungnya tetap sma?? jika tidak bagaimana hasil akhirnya???
BalasHapusApakah disini tekanan udara berpengaruh terhadap aliran air...??
BalasHapuskenapa gambarnya gabisa dibuka:(((
BalasHapuska nyari debit kan butuh diameter kan, nah diameternya tuh diamter lubang atau botolnya ya ka?
BalasHapus